Bisa ” Menumbuhkan kepribadian Konselor pada pengelola pesantren”

Bisa " Menumbuhkan kepribadian Konselor pada pengelola pesantren"

BLOKAGUNG – Prodi Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) Institut Agama Islam (IAI) Darussalam Blokagung Banyuwangi kembali menggelar Training Of  Trainer pada 05 – 07 Maret 2023 di Ruang Pertemuan IAIDA lantai -3

 

Ketua Prodi BKI Halimatus Sakdiyah dalam sambutanya menyampaiakan, Pada awalnya pelatihan trainer dan motivator ini kami tujukan untuk mahasiswa BKI. Namun adanya permintaan dari kalangan umum, mulai dari para guru, dosen, hingga pengasuh. Kemudian kami agendakan training yang ekslusif untuk beliau-beliau ini.

“Training yg dikemas dalam kelas 3 hari dan praktik lapangan 30 hari ini bertujuan untuk menumbuhkan kepribadian konselor meskipun beliau tidak memiliki latar pendidikan yang berkaitan dengan ilmu keperilakuan manusia. Semoga hal ini membuktikan BKI IAIDA mampu memberikan manfaat yang lebih meluas”. Imbuhnya

 

Progam ini adalah sebuah pelatihan yang berbasis training, yang didesain secara sistematis dengan 40% theory dan 60% praktik. Peserta tidak hanya sekedar mengetahui dan memahami teori secara mendalam namun mampu mempraktikkan secara benar dan efektif.

Sebenarnya kegiatan ini merupakan kegiatan yang  diadakan satu tahun sekali. Tujuanya meningkatkan kompetensi calon lulusan BKI untuk  siap menjadi konselor handal dan profesional.

 

Dalam acara itu ada beberapa materi, diantaranya, Psikologi Konseling, Mental Blok, Life Plan, Powerful presentation, tangga sukses, dinamiika presentasi, publik speaking, dream, Need Asset, SWOT dan Program dengan narasumber Ahmad Syamsul Muarif, S.Sos, MA, CH, CMH, CHT, CTA, CPS, CNNLP, CT, KLTC (Coach memiliki lisensi dan kualifikasi yng tela diakui)

Peserta dalam kegiatan ini sangat luar biasa, yaitu mulai dari pengasuh pesantren, ketua Prodi, dosen dan guru.

Melihat materi yang sangat bermamfaat, utamanya bagi pendidik dan orangtua, diharapkan kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkala, karena banyaknya peminat dengan terbatasnya kuota peserta, ungkap salah satu peserta TOT.

 

Di akhir sesi setiap peserta diberi tugas, dan apabila peserta tidak mampu menyelesaikan setiap tugasnya, maka dianggap kurang mampu dan tidak akan mendapat sertifikat

 

Adapun tugasnya meliputi, setiap peserta menyelesaikan konseling 5 client, 1 klient terapi bawah sadar, dan berbicara di depan 50 orang,