Gelar Dialog Kebangsaan, DEMA IAIDA Hadirkan Empat Tokoh Nasional
- Posted by iaida
- Categories Kabar Kampus, news
- Date November 9, 2023
BLOKAGUNG – Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung Banyuwangi menggelar Dialog Kebangsaan dengan menghadirkan empat tokoh nasional pada Rabu (8/11/2023) bertempat di Aula Bahjatul ulum lantai 4.
Empat tokoh nasional yang hadir meliputi, Rocky Gerung selaku Akademisi dan pengamat politik, Saut Situmorang selaku wakil ketua KPK 2015 – 2019, Refly Harun sebagai analisis hukum dan Habil Marati selaku aktivis pemerhati sosial.
Dalam Dialog kebangsaan kebangsaan kali ini mengusung tema “Mahasiswa Aktor Perubahan Menuju Indonesia Emas Tahun 2045” kegiatan itu diikuti oleh lebih dari 500 mahasiswa dan segenap jajaran Rektorat sivitas akademika IAIDA Blokagung Banyuwangi.
Rektor IAIDA Dr. KH. Ahmad MUNIB Syafa’at Lc,.M.E.I saat menjadi keynote speaker menyampaikan apresiasi kepada Dema IAIDA yang sudah sukses melakasanakan dan mengundang hadirkan tokoh – tokoh yang luar biasa dibidangnya, pada dialog kebangsaan kali ini.
Gus munib menambahkan, mahasiswa sebagai aktor perubahan. Perubahan sendiri merupakan sesuatu yang diamanatkan, tidak saja pada undang – undang, dalam Al Qur’an pun, perubahan merupakan sesuatu yang prinsip mutlak dan harus terus dilakukan.
“Bahkan dalam sebuah maqolah disebutkan, barang siapa yang tidak berkembang, maka dia akan musnah. kewajiban kita harus tetap bergerak menuju keadaan yang lebih baik, situasi yang lebih memungkinkan kepada kita untuk mengekspresikan segala kemampuan”, terangnya.
Saat menyampaikan materi, Pengamat politik Rocky Gerung mengajak generasi muda untuk berpikir. Rocky menyebut pemuda atau mahasiswa selalu menjadi pelopor dari sebuah gerakan. Sehingga, harus mau maju dengan berfikir. “Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang dipelopori oleh kalangan muda itu hasil berfikir,” katanya
Dalam sumpahnya itu, jelas dia, para pemuda bertekad dan berpikir karena ada tekanan yang kuat dari kolonialis Belanda. Mereka berpikir untuk bersatu dalam tanah air, berbahasa, dan berbangsa. “Makanya, generasi harus mau berfikir,” ungkapnya.
Dengan nada serius, Rocky menyebut gerakan yang dilakukan para pemuda hasil berpikir itu, menjadi inspirasi bagi Soekarno untuk melakukan gerakan hingga menuju Kemerdekaan. “Soekarno bilang, datangkan padaku 10 pemuda, akan saya guncangkan dunia, ini baru pemimpin yang mau berfikir,” cetusnya.
Next post