GELAR SAFARI RAMADAN DI MADUWANGI

GELAR SAFARI RAMADAN DI MADUWANGI

Blokagung (28/03/2023) – Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Darussalam (FTK- IAI Darussalam  Blokagung Banyuwangi) kembali menggelar safari Ramadan, kali ini menempat di Madrasah Aliyah Negeri Dua Banyuwangi atau yang saat ini dipopulerkan dengan nama Maduwangi. Acara yang diinisiasi oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) FTK IAI Darussalam  Blokagung Banyuwangi ini berlangsung selama 3 hari dimulai sejak hari Senin sampai Rabu,  27-29 Maret 2023. Antusiasme panitia safari Ramadan Maduwangi membuat motivasi dan inovasi Dema FTK IAI Darussalam  Blokagung Banyuwangi totalitas dalam melaksanakan even tahunan tersebut. Hal ini terbukti dari pemateri yang menghadirkan Dekanat bahkan Pimpinan Pesantren Darussalam Blokagung.

Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Maduwangi, Drs. H. Saeroji, M.Ag., M.Pd.I. di Aula Maduwangi ini terkesan meriah karena selain banyak guru yang dilibatkan juga siswa-siswi yang siap menerima materi safari Ramadan mencapai hampir 1000. Pasca Pembukaan materi dilaksanakan di 3 tempat siswa dan siswi, yakni di Aula untuk siswi dan di Masjid lantai 1 dan masjid lantai 2 untuk siswa. Masing-masing tempat diisi oleh satu pemateri dekanat/pimpinan pesantren dan 15 fasilitator dari Dema dan HMPS (Himpunan Mahasiswa Program Studi) FTK IAI Darussalam  Blokagung Banyuwangi yang bertugas sebagai penjaga rubrik pada 15 kelompok siswa/siswi yang berisi tanya jawab pasca materi disampaikan sebagai evaluasi.

 

Ragam materi yang disampaikan adalah penguatan tauhid, fikih thaharah/bersuci dan Ibadah, Fikih Wanita, Zakat, Akhlak dan Tahsin QS. al-Fatihah. Dalam satu hari siswa dan siswi Maduwangi mendapat 2 materi. Diantara Pimpinan Pesantren Darussalam Blokagung yang menjadi pemateri adalah KH. Muhammad Alaika Nasrulloh, M.Th.I., al-Hafidz dan Ny. Hj. Nur Mu’alina Munib, S.Pd., S.Pd.I., al-Hafidzah dibantu Ustadz Moh. Mahmud, M.Pd., al-Hafidz, ketua UPT Bina Qur’ani IAIDA Blokagung sebagai pemateri tahsin QS. al-Fatihah. Sedangkan Dr. KH. Muhammad Imam Haudli, S.Pd.I., M.Si., ketua Program Studi Strata Dua Manajemen Pendidikan Islam (S2. MPI) IAIDA Blokagung yang menyampaikan materi penguatan tauhid bersama Dekan FTK IAIDA, Dr. Siti Aimah, S.Pd.I., M.Si. dan Ustadz Moh. Harun al-Rosid, M.Pd., Wakil Dekan 1 Bidang Akademik. Sementara itu Dr. Hj. Zulfi Zumala Dwi Andriani, MA. dan Ustadz Ali Manshur, M.Pd. sebagai pemateri akhlak, Ustadzah Aminatur Rosyidah, M.Pd. sebagai pemateri fikih wanita, Ustadz Ilham Nur Kholiq, M.Pd.I., Ustadz Abdul Qohar, M.Pd. dan Ustadz Lutfi Wakhid, M.Pd. sebagai pemateri fikih thaharah/bersuci dan Ibadah. Adapun pemateri zakat adalah Ustadz Asngadi Rofiq, M.Pd. dan Ustadzah Nur Hidayati, M.Pd.I.

Apresiasi diberikan oleh Drs. H. Saeroji, M.Ag., M.Pd.I. sebagai Kepala Maduwangi yang meminita kegiatan ini dirutinkan setiap Ramadan dan tetap meminta agar tutor dan fasilitator tetap dari FTK IAI Darussalam  Blokagung Banyuwangi. Harapan lainnya  adalah kerjasama yang sudah dibina oleh Maduwangi dan FTK IAI Darussalam  Blokagung Banyuwangi melalui kegiatan Pengenalan Lapangan Pendidikan untuk mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Praktik Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Pendidikan Bahasa Arab dan Pendidikan Bahasa Inggris.  FTK Mengajar, Safari Ramadhan juga disempurnakan dengan dukungan sekaligus keterlibatan FTK IAI Darussalam  Blokagung Banyuwangi dalam mensuksesakan Maduwangi yang saat ini punya program MAK (Madrasah Aliyah Kejuruan) fokus pada pendidikan keagamaan Islam dengan wujud memfasilitatori kegiatan keagamaan di Ma’had al-Qosimy yang merupakan tempat mukim siswa dan siswi  Maduwangi yang ingin memperdalam kajian keagamaan Islam secara kontinu, substantif dan terbudaya pesantren.

Apresiasi sekaligus harapan tersebut menjadi perhatian Dekanat FTK IAI Darussalam  Blokagung Banyuwangi karena saat ini Maduwangi selain sebagai mitra juga merupakan user/pengguna jasa lulusan. Terkini telah ada 3 lulusan FTK IAI Darussalam  Blokagung Banyuwangi yang diterima sebagai tenaga pendidik, terdiri dari 2 tenaga pendidik keagamaan dan 1 tenaga pendidik bahasa Inggris. Tentu hal ini menjadi pertimbangan penting dalam realisiasi kurikulum merdeka belajar yang dianjurkan pemerintah dalam hal ini khususnya Menteri Pendidikan bahwa mahasiswa semestinya lebih banyak praktikum kerjasama dengan user/pengguna lulusan agar mahasiswa mempunyai pengalaman cukup sebagai bekal yang mendukung kompetensinya siap berkompetisi di dunia kerja pasca kelulusannya. (adv/ftk).