GELAR SEMINAR INTERNASIONAL S2 MPI IAIDA BLOKAGUNG, GANDENG DOSEN UNIVERSITY PUTRA MALAYSIA

Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Darussalam (S2 MPI IAIDA) Blokagung Banyuwangi pada Sabtu, (16/09/2023) menggelar kuliah umum yang dikemas dalam kegiatan seminar internasional menggandeng University Putra Malaysia (UPM) sebagai tindak lanjut atas perjanjian kerjasama yang dilakukan bulan lalu. Dalam hal ini UPM mengutus Dr. Fathiyah Mohd. Fakhruddin merupakan penyelaras Unit Pendidikan Islam dalam jabatan Pendidikan Bahasa dan Kemanusiaan. Selain itu Guru Besar Manajemen Pendidikan Universitas Islam Negeri Kyai Haji Ahmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Prof. Dr. H. Moh. Khusnuridlo, M.Pd. juga menjadi narasumber.

Kegiatan ini berlangsung secara daring (dalam jaringan) melalui zoom meeting yang diikuti oleh dosen kampus swasta dan negeri serta mahasiswa S2 MPI IAIDA Blokagung Banyuwangi. Peminat kegiatan ini sangat besar akan tetapi untuk memaksimalkan kegiatan dan penguasaan materi yang baik panitia membatasi kuota maksimal adalah 100 peserta. Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga pukul 12.30 Wib itu dimulai dengan seremonial acara dan dihadiri langsung oleh Rektor IAIDA Blokagung, Dr. H. Ahmad Munib Syafa’at, Lc., M.E.I. yang akrab disapa Gus Munib. 

Saat membuka acara Gus Munib mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk penguatan kerjasama internasional dan peningkatan mutu kelembagaan maupun sumber daya manusia. “Kegiatan ini sangat bagus, saya sangat mendukung kegiatan ini, harus ada dan dilakukan secara kontinu, sangat penting untuk perwujudan kerjasama nasional dan internasional yang sudah dibangun, semoga kegiatan ini juga dapat memberikan penguatan ilmu dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia di IAIDA Blokagung, klhususnya”, jelasnya.

Seminar Internasional yang bertajuk “Transformasi Lembaga Pendidikan Melalui Kepemimpinan Spiritual” menarik karena saat ini banyak lembaga termasuk kampus sedang melakukan transformasi kelembagaan diantaranya melalui perubahan bentuk dari institut menjadi universitas, seperti yang dilakukan oleh IAIDA yang saat ini tengah menunggu SK. Perubahan bentuk menjadi UIMSYA (Universitas Kyai Haji Mukhtar Syafa’at). Tentu hal tersebut perlu banyak faktor yang mempengaruhi dan mendukung, diantaranya yang paling utama adalah kepemimpinan. Sementara itu kepemimpinan spiritual menjadi ruh dari hal yang menjadikan transformasi kelembagaan sebuah institusi, termasuk kampus, khususnya kampus berbasis pesantren tidak kehilangan distingsinya di tengah pencapaian visinya.