Kembalikan Budaya Lama
IAIDA – Acara tahunan teater DAS 51 yang dilaksanakan pada malam jumat dan setelah sholat jumat isya’ kemarin berjalan dengan lancar. Acara ini bertempat digedung pendidikan lantai 4. selain itu, acara ini mendapat respon baik bagi para penggemar teater Banyuwangi.
Ada banyak peserta yang menyaksikan pementasan tersebut diantaranya yaitu perwakilan dari teater magnet, mahakarya, pinggir kali, saklar dan gerlyy.
Malam itu, teater DAS 51 mementaskan naskah yang berjudul tanda silang. Naskah yang dibilang sangat panjang dan terkenal sangat sulit untuk diperagakan itu dapat diselesaikan dalam jangka waktu satu bulan setengah.
“Agak sedikit susah karena kita karus tau watak dan perilaku dari tokoh tokoh tersebut” ujar salah satu pemain kepada salah satu wartawan Darussalam Pos.
Tak hanya itu, malam itu teater DAS 51 menampilkan karyanya dengan berjumlah 4 orang saja, yaitu Aji yang berperan sebagai tokoh utama, Burhan sebagai adik, Rohman sebagi dokter, dan Fikri sebagai ayah.
Acara ini menyita waktu hingga satu jam. Sebelum dimulai, acara ini diawali dengan penampilan monolog dari teater saklar yang diperankan oleh saudara widji alfiandi.
Setelah selesai dilanjutkan dengan sharing oleh beberapa senior-senior teater seperti bapak munawar dan beberapa dari teater-teater banyuwangi.
Setelah itu, pementasan putri, tepatnya setelah Sholat Jum’at selesai dimulai penampilan dari teater DAS 51 putri dengan naskah yang berjudul gak ilok. Kali ini teater perwakilan dari SMP plus Darussallam Putri unjuk diri dengan mementaskan dramalisasi puisi dengan judul sang penari.