LPM Memberikan Materi Pembelajaran Berbasis Riset pada Pertemuan Dosen IAIDA Blokagung Banyuwangi

Suasana pengarahan langsung oleh Ketua Senat kepada Dosen

Blokagung – Ahad, 08/09/2019, Bertempat di kampus 1 gedung D lantai 3, ruang 02-03 sejumlah 70 dosen Imstitut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung Banyuwangi mengikuti pertemuan dosen menjelang perkuliahan tahun akademik 2019/2020. Pertemuan dosen yang dimulai pada pukul 10.00 WIB ini mengambil tema : ” Sosialiasai Perkuliahan dan Pembagian Sebaran”.

Ketua Senat IAIDA Blokagung, Dr. KH. Abdul Kholiq Syafa’at, MA. saat memberikan pengarahan di awal acara, menyampaikan bahwa pentingnya dosen IAIDA terus meningkatkan kompetensi dalam implementasi mutu pada tiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidkan, Penelitian dan Pengandian pada Masyarakat.

Ketua Senat, Dr. KH. Abdul Kholiq Syafa’at, M.A., memberikan arahan langsung kepada Dosen

“IAIDA Blokagung itu kampus swasta yang berbasis pesantren, maka seperti kampus swasta lain, survive-nya ditentukan oleh mahasiswa dan dosen, jika dosen kompetensinya bagus dan bermutu dalam memberikan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat, maka insyaallah juga diikuti mutu mahasiswanya, hal inilah yanh sebenarnya menjadi daya tarik calon mahasiswa untuk bergabung dengan IAIDA, nah keberkahan dalam bentuk survive-nya IAIDA dimulai dari hal ini”, terangnya.

Pada kesempatan tersebut, ketua senat yang juga merupakan pengasuh dan kepala bidang pendidikan dan pengajaran yayasan pesantren Darussalam Blokagung tersebut juga berpesan agar dosen yang saat ini kuliah menempuh program doktor segera menyelesaikan studinya, karena harapannya tahun depan IAIDA bisa beralih status dari institut ke universitas serta bisa membuka prodi pasca sarajana (strata dua) sesuai harapan wali mahasiswa, alumni, simpatisan, dan pengasuh pesantren.

“Dosen yang S3 segera selesaikan studinya, wisuda, karena tahun depan IAIDA rencanya beralih status jadi Universitas sekaligus membuka pasca sarjana S2, sudah banyak sekali wali mahasiswa, alumni, simpatisan yang ingin agar IAIDA ini punya S2 sehingga harapannya putra-putrinya bisa melanjutkan pasca sarjana dengan tetap mondok di pesantren Darussalam Blokagung dan pengasuh pesantren sangat mendukung hal ini”, jelasnya.

Pertemuan dosen yang dilaksanakan setiap awal dan akhir semester ini adalah sebuah kegiatan rutin yang langsung masuk pada kalender akademik IAIDA. Pada pertemuan dosen kali ini dosen juga dibekali materi pembelajaran berbasis riset oleh Lembaga Penjamin Mutu (LPM) IAIDA yang disampaikan oleh sekretaris LPM, Ginanjar Prastyanto, MA. yang mengatakan bahwa sudah saatnya dosen itu tidak cukup mengajarkan materi sampai selesai, tapi di setiap tatap muka dosen harus memastikan mahasiswa harus bisa apa sesuai materi yang disampaikan, lebih dari itu ketua prodi juga harus berimajinasi bahwa mahasiswa setiap mata kuliah jarus bisa apa dan punya kualitas apa yang harus dituangkan pada profil lulusan.

Dosen sangat antusias mengikuti pengarahan oleh Ketua Senat

“Dosen itu jangan cuma ceramah metode yang digunakan dalam pembelajaran, karena ada banyak metode yang mendukung pada kompetensi mutu mahasiswa, diantaranya adalah metode pembelajaran berbasis riset dengan kata kuncinya yaitu : “learning by doing“, artinya mengajarkan materi sambil berpraktik, langkah  yang dilakukan dosen adalah memberi tema, menunjukkan beberapa jurnal terkait tema dan membentuk kelompok mahasiswa untuk mempraktikkan tema terkait, hal inilah yang disebut pembelajaran berbasis riset, intinya dosen dalam metode pembelajarannya tidak hanya mengajarkan materi tapi juga menjadi fasilitator mahasiswa dalam mempraktikkan materi”, urainya.

Alumni Universitas Gajah Mada tersebut juga menambahkan bahwa LPM IAIDA siap untuk diajak komunikasi dan koordinasi oleh dosen dan ketua prodi khususnya dalam pengembangan pembelajaran berbasis riset, selain itu Pak Gin sapaan dosen muda tersebut juga mengutarakan rencana LPM IAIDA untuk mengadakan review kurikulum bersama seluruh ketua prodi secara bertahap dengan tema : “ngaji KKNI”.

“LPM siap diajak komunikasi dan koordinasi dalam pengembangan pembelajaran berbasis riset ini, karena output-nya sangat mendukung pada kompetensi mahasiswa dalam meningkatkan mutu sesuai keahliannya dan dalam waktu dekat LPM juga mau ‘ngaji KKNI’ yaitu review kurikulum bersama seluruh ketua prodi agar lebih update dan fresh selain juga mendukung peningkatan mutu dosen, mahasiswa dan lulusan”, tegasnya.

Leave A Reply