Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /srv/users/webiaida/apps/webiaida/public/wp-content/plugins/og/includes/iworks/class-iworks-opengraph.php on line 331

MARS YA LAL WATHAN MERIAHKAN PEMBUKAAN KKN 2019

Foto bersama Civitas Akademika IAIDA dan Segenap Pejabat Kec. Siliragung

Siliragung – Senin, 02/09/2019 Pukul 10.00 WIB Aula kantor camat Siliragung mendadak ramai dan meriah dengan hadirnya peserta Kuliah Kerja Nyata Institut Agama Islam Darussalam (KKN IAIDA) Blokagung beserta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan civitas akademika serta Rektor IAIDA. Hal yang menarik dari pembukaan KKN IAIDA Blokagung sebagai perguruan tinggi berbasis pesantren adalah Mars Ya Lal Wathan, karya KH. Wahab Khasbullah, dinyanyikan secara serempak oleh peserta dan dosen serta civitas akademika IAIDA Blokagung dengan mengepalkan tangan, penuh semangat, setelah khidmat menyanyikan lagu Indonesia raya dan Mars IAIDA. Selain itu pemisahan tempat duduk peserta KKN Putra dan putri juga cukup mengindikasikan mereka adalah mahasiswa yang santri. Apalagi pelaksanaan KKN lokasinya juga dipisahkan antara peserta putra dan putri pada kecamatan yang berbeda.

Ketua Badan Pelaksana KKN IAIDA, Masnida, M.Ag. menuturkan sesuai rencana pembukaan KKN IAIDA Blokagung tahun 2019 bertempat di kantor camat Siliragung dengan pertimbangan lebih dekat jaraknya, karena pada tahun ini lokasi pelaksanaan KKN berada pada tiga kecamatan yaitu Siliragung, Pesanggaran dan Tegaldlimo. Sementara itu penutupan KKN akan dilaksanakan di kantor camat Tegadlimo. “Pembukaannya di kantor camat Siliragung, insyaallah besok penutupannya di kantor camat Tegaldlimo”, terangnya.

Pelepasan peserta KKN IAIDA 2019 oleh Abah Jabbir Muda

Lebih lanjut pria yang berdomisili di Kalipuro tersebut menjelaskan bahwa KKN tahun 2019 diikuti oleh 294 peserta yang terbagi menjadi peserta putra sejumlah 100 dan peserta putri sejumlah 194. Sedangkan untuk posko peserta putra difokuskan  di kecamatan Tegaldlimo dan peserta putri di kecamatan Siliragung dan Pesanggaran.

“Tahun ini peserta putri ada 194 dibagi pada 10 lokasi (desa), 5 desa di kecamatan Siliragung dan 5 desa di kecamatan Pesanggaran, peserta putra semuanya di kecamatan Tegaldlimo, pada 9 desa, pertimbangannya medannya lebih berat. Jadi total ada 19 desa pada 3 kecamatan yang menjadi lokasi KKN dengan jumlah peserta 294, 100 putra dan 194 putri”, urainya.

Hadir pada acara tersebut camat Siliragung, Camat Tegaldlimo dan sekretaris Camat Pesanggaran. Sebagai tuan rumah Camat Siliragung, Haryono menyampaikan bahwa pihaknya merasa sangat senang karena sejak 3 tahun terakhir saat ini kali kedua, Siliragung menjadi lokasi KKN, pertama IAI Ibrahimy Genteng tahun 2017 dan kedua IAIDA Blokagung, tahun 2019.

“Kami merasa senang, sangat senang, bisa menjadi tempat pelaksanaan KKN, dulu pernah tahun 2017 IAI Ibrahimy Genteng dan alhamdulillah sekarang tahun 2019 IAIDA Blokagung Tegalsari, menurut kami kecamatan Tegalsari itu sejahtera masyarakatnya karena ada IAIDA, ada mahasiswa dan dosen yang turut serta memikirkan kesejahteraan masyarakatnya, maka harapan kami Siliragung juga bisa sejahtera dengan hadirnya mahasiswa KKN dari IAIDA Blokagung”, harapnya disambut tepuk tangan mahasiswa.

 

Penandatanganan MoU oleh Rektor IAIDA, KH. Ahmad Munib Syafa’at, Lc., M.E.I.

Rektor IAIDA Blokagung, KH. Ahmad Munib Syafa’at, Lc., M.E.I yang meresmikan acara pembukaan KKN dan pemberangkatan peserta KKN 2019 berpesan pada Forum Pimpinan Kecamatan (Forpimka) Siliragung, Pesanggaran dan Tegaldlimo serta pengurus Ikatan Keluarga Alumni IAIDA (IKADA) juga pengurus Alumni Darussalam (al-Adab) untuk turut serta menjaga keamanan dan membantu kegiatan peserta KKN, karena menurutnya meskipun peserta KKN adalah mahasiswa, jati diri mereka tetap santri, butuh untuk dilindungi diawasi, dijaga dan dibina dalam kegiatan yang memberikan sebaik-baiknya manfaat untuk masyarakat.

“Hari rayanya mahasiswa IAIDA Blokagung itu selain Idul Fitri dan Idul Adha adalah KKN, jadi KKN adalah hari yang sangat mereka nanti-nantikan, mereka sangat menyesal jika sampai tidak ikut KKN, karena menurut mereka KKN adalah kesempatan untuk bebas dari peraturan dan keamanan pesantren, jadi kami mohon mereka tetap bisa terkondisikan dengan baik sebagai mahasiswa yang santri, tanpa menghambat kreatifitas mereka dalam kegiatan yang memberikan manfaat yang sebaik-baiknya untuk masyarakat”, jelasnya.

Kepada peserta KKN, Rektor IAIDA Blokagung yang juga merupakan Pengasuh Pesantren Darussalam Blokagung ini juga berpesan agar tidak terlibat menjadi tim sukses pilkades, karena tidak sesuai dengan tujuan diadakannya KKN.

“Jangan ada yang menjadi tim sukses pilkades, karena kalian adalah pesera KKN IAIDA Blokagung, perguruan tinggi berbasis pesantren, kalian harus menjadi duta pesantren untuk masyarakat, harus bisa menyampaikan kebaikan dan mencegah keburukan, memfasilitasi kegiatan yang berkontribusi pada pembangunan masyarakat desa agar lebih baik sesuai bidang keahlian masing-masing dan tetap upayakan terintegrasikan dengan nilai-nilai pesantren, jangan sampai kegiatannya baik, tapi cara yang digunakan tidak baik dan akhlak kalian menjadi kurang baik, na’udzu billah. Semoga kalian senantiasa dilindungi allah swt., aamiiin”, terangnya berharap.

Leave A Reply