Pameran Produk dan Hasil Dampingan Warnai Penutupan KKN 2019
Pesanggaran – Kamis 03 Oktober 2019, Pendopo kantor camat Pesanggaran dipenuhi oleh peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN), Dosen Pembimbing Lapangan dan Badan Pelaksana (BP) KKN serta civitas akademika Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung Tegalsari Banyuwangi untuk menghadiri penutupan KKN 2019. Hadir pada acara tersebut Camat beserta Forpimka Pesanggaran, Tegaldlimo dan Siliragung.
Meskipun acara penutupan KKN dimulai pukul 10.30 WIB, tapi sejak pukul 08.00 WIB peserta KKN berdatangan dari 19 posko yang tersebar pada 10 desa di kecamatan Pesanggaran dan Siliragung (peserta putri) serta 9 desa pada kecamatan Tegaldlimo (peserta putra) dengan dijemput oleh Elf long notabene armada yang disiapkan oleh BP KKN untuk mengantar peserta ke lokasi KKN dan menjemput mereka untuk kembali ke pondok pesantren Darussalam Blokagung. Hal ini menegaskan bahwa peserta KKN yang merupakan mahasiswa IAIDA berstatus sebagai santri juga mahasiswa perguruan tinggi berbasis pesantren.
Saat peserta KKN datang ke pendopo kecamatan Pesanggaran tersebut sebagian dari mereka langsung menempati stand pameran (di sisi kiri jalan masuk pendopo) yang telah disiapkan BP KKN untuk memasarkan produk hasil dampingan mereka pada masyarakat, diantaranya kerajinan tangan berupa rangkaian bunga berbahan kulit jagung dengan kreasi model dan warna-warni, ada juga yang berbentuk bross dan sebagainya. Beberapa produk lain diantaranya yaitu olahan makanan, minuman dan manisan berbahan buah Naga, Jamur, Gula Merah, kulit Kakao dan lain-lain.
Sedangkan sebagian lainnya langsung menuju sisi kanan pendopo dan menyiapkan pemutaran video hasil dampingan di posko masing-masing yang berdurasi maksimal 10 menit dan memuat potensi sumber daya alam, potensi sumber daya manusia, penyerapan harapan masyarakat atas dampingan, perencanaan program dampingan, stakeholder yang terlibat, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi program dampingan.
Camat Pesanggaran saat sambutan menyampaikan terimakasih dan berharap silaturrahmi antara pihaknya dan IAIDA Blokagung tidak putus saat KKN berakhir, karena menurutnya aura positif yang dibawa peserta KKN berupa semangat memberdayakan masyarakat perlu untuk ditindaklanjuti dengan program-program yang membutuhkan sinergitas antara masyarakat dengan kampus dan pesantren. “Terimakasih banyak wilayah kami telah dipilih menjadi lokasi KKN, banyak sekali program-program dampingan yang telah dilakukan peserta KKN IAIDA Blokagung berbasis pemberdayaan masyarakat yang bagus dan butuh untuk ditindaklanjuti, maka Kami berharap, Rektor beseta civitas akademika IAIDA Blokagung tidak mengakhiri silaturrahmi ini pasca penutupan KKN, karena perlu program-program lanjutan agar hasil dampingan tersebut bisa maksimal, maka sinergitas masyarakat, kampus dan pesantren Darussalam Blokagung sangat diperlukan”, harapnya.
Perwakilan Camat Siliragung pada sambutannya juga menyampaikan terimakasih dan berharap peserta KKN terus semangat dan membawa perubahan saat kembali pada masyarakat di asal daerahnya masing-masing dengan mendedikasikan program-program dampingan pada lokasi KKN yang dianggapnya cukup berhasil tersebut. “Mewakili Bapak Camat Siliragung, Kami juga mengucapkan terimakasih atas dampingan yang dilakukan oleh peserta KKN IAIDA beserta dosen pembimbing pada masyarakat Kami agar berdaya secara pengetahuan dan ekonomi menuju kesehahteraan hidup, maka Kami juga berharap peserta KKN mampu menerapkan pengalaman dan program-program dampingan yang telah dilakukan pada wilayah Kami pada daerah asal perserta KKN kelak agar ilmunya semakin bermanfaat dan barakah”, tutur alumni asrama al-Ghazaliy pondok pesantren Darussalam Blokagung tersebut.
Rektor IAIDA Blokagung, KH. Ahmad Munib Syafa’at, Lc., M.E.I. berpesan khusus pada peserta KKN bahwa sejak penutupan KKN berarti status peserta KKN telah berganti kembali menjadi santri dan mahasiswa, peserta KKN diharapkan segera menyelesaikan urusan administrasi berupa laporan KKN dan diberi waktu secepatnya untuk meminta tanda-tangan pada stakeholder terkait, setelah itu mereka diwajibkan kembali memenuhi tugas mereka sebagai santri dan mahasiswa. “Setelah penutupan KKN hari ini, Saudara kembali lagi statusnya menjadi santri dan mahasiswa, tugasnya mengaji dan mengkaji al-Qur’an dan kitab salaf, jadi jangan sampai ketika telah kembali ke pesantren Saudara masih merasa menjadi peserta KKN dengan bolak-balik kembali ke posko KKN karena urusan administrasi atau laporan, segera selesaikan semua itu dan konsentrasi lagi menjadi santri dan mahasiswa”, tegasnya.
Masnida, M.Ag yang tahun ini mendapat amanah sebagai ketua BP KKN IAIDA Blokagung menyampaikan perasaannya yang sangat lega karena seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan baik, program dampingan yang dilakukan oleh mahasiswa di masing-masing posko juga dinilainya maksimal karena sebelum penutupan hari ini mahasiswa telah menyelesaikan laporan dan evaluasi program dampingan yang dikoordinatori oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL). “Alhamdulillah rasanya lega sekali akhirnya atas pertolongan Allah SWT dan kerjasama yang baik seluruh BP, DPL, Civitas Akademika, Forpimdes dan Forpimka kegiatan peserta KKN satu bulan yang dibagi pada tiga kecamatan (Pesanggaran, Siliragung dan Tegaldlimo) telah selesai dengan baik dan lancar, termasuk program dampingan dan monitoring serta evaluasinya sudah sesuai harapan semua. Ada beberapa inovasi yang dilakukan peserta DPL dan peserta KKN di tahun ini, diantaranya adalah mengolah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM), pengolahan limbah kulit Kakao menjadi manisan, pengolahan Pepaya menjadi Nata, pemberdayaan potensi pemuda melalui pembentukan sekolah sepak bola, pelatihan digital marketing untuk bersaing di pasar online dan sebagainya, semuanya berdasar potensi sumberdaya alam dan sumberdaya manusia di masing-masing lokasi KKN”, jelasnya bangga.