Penguatan Manajemen LPI Pada Peserta PLP Prodi MPI IAIDA Blokagung
Blokagung – Sabtu (06 Februari 2021) Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), Institut Agama Islam Darussalam Blokagung menggelar kegiatan pembekalan kepada mahasiswa semester tujuh yang akan melaksanakan Micro Leading sebagai ganti Pengenalan Lapangan Pekerjaan (PLP) yang tidak bisa dilakukan di tengah Pandemi Covid19. Pembekalan yang dilakukan berlangsung selama dua hari, Sabtu-Ahad, 06-07 Februari 2021 dengan menghadirkan praktisi yaitu pendiri pesantren, sekolah dan madrasah di Kabupaten Banyuwangi serta Ketua Perkumpulan Prodi MPI (PPMPI) se-Indonesia.
Hari ini merupakan hari pertama pembekalan dengan dua pemateri. Pemateri pertama, H. Amir Mahmud, S.Pd. yang merupakan Kepala Bidang Pendidikan dan Pengajaran Yayasan Pesantren Amanuttoh Jajag memberikan materi dengan tema: “Manajemen Madrasah Berbasis Ma’had (Pesantren). Kepada peserta, Ustadz Amir (panggilan akbrab H. Amir Mahmud, S.Pd.) menyampaikan bahwa imej masyarakat terkait pesantren kumuh dan tertinggal itu harus dirubah menjadi pesantren sehat dan bermutu di tingkat nasional bahkan internasional.
“Sebagai calon pengelola madrasah berbasis ma’had atau pesantren, Saudara harus bisa merubah imej masyarakat yang menyebut pesantren itu tempat yang kotor, kumuh dan tertinggal harus dirubah menjadi pesantren adalah tempat yang sehat, santrinya kuat, pendidikannya bermutu dan diakui di tingkat nasional sampai internasional”, tegas konseptor pendidikan Pesantren Amanatulloh Jajag itu.
Selain itu pendiri Madarasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah Amanatullo Jajag itu juga menyampaikan bahwa penting juga menyampaikan kepada masyarakat bahwa lembaga pendidikan di pesantren itu biayanya murah tetapi santri mendapatkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum sekaligus pendidikan kemandirian dan vokasi.
“Di Amanatulloh, Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah dikonsep rasa SMK juga, jadi selain peguasaan ilmu agama, pengetahuan umum, kemandirian, peserta didiknya dilatih untuk pendidikan vokasi melalui kegiatan pengelasan, pembibitan, tata boga, tata busana dan pembatikan. Konsep biaya murah juga perlu disampaikan pada masyarakat untuk publikasi”, jelasnya.
Acara yang dihadiri oleh Dosen Pembimbing PLP dan diikuti oleh 104 peserta yang merupakan mahasiswa semester tujuh ini berlangsung mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 12.30 WIB ini di Kampus 1 IAIDA Blokagung lantai tiga ruang G3-G4 diawali dengan sambutan Ketua Prodi, Moh. Harun al-Rosid, M.Pd.I., yang menyampaikan pada mahasiswa tentang pentingnya memahami Manajemen Lembaga Pendidikan Islam (LPI).
“Mahasiswa MPI sebagai calon Leader dan Manager pada Lembaga Pendidikan Islam, maka harus memahami dengan baik Manajemen LPI yang nanti disampaikan oleh pendiri madrasah dan pendiri pesantren, tanyakan pada pemateri, ilmu dan cara memimpin pesantren dan mengembangkan lembaga pendidikan”, urainya.
Pemateri kedua, Drs. KH. Miftahuddin Yahya adalah Pendiri dan Pimpinan Pesantren Full Day Sunan Ampel Bangorejo menyampaikan tema: “Manajemen Pesantren Terpadu”. Dalam keterangannya Kyai Miftah (sapaannya) menyampaikan pentingnya pemimpin di pesantren memiliki 4 sifat yakni punya wajah yang berseri-seri, punya lisan yang terjaga, hati yang suci dan tangan yang dermawan.
“Kepemimpinan di pesantren itu sangat penting, maka pemimpin di pesantren jika ingin kepemimpinannya kuat dan pesantrennya maju harus memiki sifat 4; wajah yang berseri artinya selalu tersenyum dan ramah pada anggotanya, lisan yang terjaga artinya menjaga diri dari perkataan yang membuat anggotanya tersinggung, hati yang suci artinya berusaha selalu husnudhon dan meiliki tangan yang senantiasa bershodaqoh, dermawan, dalam keadaan apapun, kepada anggotanya, apalagi untuk pengembangan pesantrennya. Jika hal itu dilakukan insyaallah anggotanya solid dan punya loyalitas tinggi”, terang mantan Direktur Pondok Modern itu.
Kyai Miftah juga menyampaikan pentingnya manajemen pada kelembagaan pesantren, karena manajemen merupakan upaya lahir dalam pengembangan pesantren selain upaya bathin yang berupa tirakat, mujahadah, dodan sebagainya.
“Manajemen itu penting dan sangat menentukan dalam keberhasilan pengembangan pesantren, harus diperhatikan dan fokus. Pesantren itu berdiri, berkembang dan maju itu tidak cukup dengan upaya bathin, tapi juga upaya lahir. Nah upaya lahirnya itu diantaranya adalah Manajemen yang baik, sedangkan upaya bathin yang mesti dilakukan adalah tirakat, mujahadan, wirid, doa dan sebagainya”, jelas Kyai yang mahir berbahasa Arab, Inggris dan maematika ini.
Acara yang dipandu oleh Dr. H. Muhammad Imam Khaudli, S.Pd.I., ini berlangsung seru dan semangat ditandai dengan banyaknya pertanyaan dari mahasiswa yang antusias terhadap pemateri yang menceritakan pendirian dan pengembangan pesantren dan madrasah berbasis pesantren, mulai dari manajemen keuangan, sarpras, pendidikan dan konsep-konsep pesantren dan madrasah kekinian yang banyak diminati masyarakat dan telah berhasil diterapkan di Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah Amanatulloh Jajag serta Pesantren Full Day Sunan Ampel, Bangorejo Banyuwangi.