SEMINAR HYPNOSELF “Get Your Health, Save Your Happines”

BLOKAGUNG – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bimbingan dan Konseling Islam (BKI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung Banyuwangi menggelar Seminar Hypnoself, dengan mengusung tema “Get Your Health, Save Your Happines” pada Selasa, (14/11/2023) di Aula Haromain.

Kegiatan itu ditujukan untuk seluruh mahasiswa Prodi BKI mulai dari semester 1, 3 dan 5 dengan menghadirkan narasumber yang memang sudah ahli dibidangnya, yaitu Coach Ahmad Syamsul Muarif,S.Sos,.M.A selaku Direktur Utama Muarif Centere Training, juga sebagai Master training Counseling terapan  dan juga Dosen IAIDA Blokagung Banyuwangi. Dikemas dengan penyampaian materi Hypnoself, Tanya jawab dan dilanjutkan dengan praktek.

Hal itu selaras dengan sambutan Yunus Al Fatoni selaku ketua panitia Seminar Hypnoself, bahwa kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa prodi BKI bisa memiliki keahlian akademik, keahlian teoritik dan keahlian praktik di bidang bimbingan dan konseling, penyuluhan dan psikoterapi Islam yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora.

Selain itu, Yunus juga menyampaikan rasa terimakasih kepada seluruh teman – teman serta dosen yang telah membantu mensukseskan acara ini, “terimakasih untuk kehadiran Dekan FDKI, Kaprodi BKI, teman – teman panitia dan seluruh peserta seminar Hypnoself. Saya juga menyampaikan permohonan maaf, apabila suguh, gupuh kami masih jauh dari kata sempurna” imbuhnya.

Dekan FDKI IAIDA Agus Baihaqi M.I.Kom dalam sambutanya menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini sangat bermamfaat, khususnya untuk mahasiswa BKI, karena sebagai bekal dan ilmu tambahan hidup bermasyarakat. mahasiswa BKI sendiri lebih dikenal sebagai orang yang mampu mengendalikan dirinya, maka dari itu seminar Hypnoself dianggap sangat perlu untuk dipelajari.

“Dengan mempejari Hypnoself, mahasiswa BKI bisa meringankan stress pada dirinya  dan gangguan lain dalam diri. Anda pun bisa melakukannya untuk membantu mengubah diri sendiri menjadi lebih baik. Karena sesungguhnya hal yang paling sulit dilawan bukanlah orang lain, melainkan diri sendiri, ketika seseorang sudah mampu mengendalikan dirinya, maka bukan hal sulit untuk memahami orang lain”. Terangnya. (Zul)