Workshop Pengabdian Masyarakat dan Penulisan Artikel Ilmiah

Blokagung – Senin 26 Februari 2018 bertempat di ruang dosen (Lokal F.4) Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung Banyuwangi mengadakan acara dengan tema “Penguatan Kompetensi Dosen Dalam Bidang Pengabdian Dan Penulisan Artikel Ilmiah” dengan narasumber Dr. H. Abdul Muhid, M.Si (Pendamping Kegiatan Penelitian dan Pengabdian Kopertais Wilayah IV Surabaya). Acara ini bertujuan untuk mengenalkan kepada Dosen IAIDA tentang metode ABCD (Asset-Based Community Development) sebagai pendekatan pengabdian kepada Masyarakat dengan Orientasi agar masyarakat memiliki daya untuk mengenali dan memanfaatkan segala kekuatan dan aset yang dimiliki untuk kebaikan masyarakat tersebut.

Berbeda dengan pendekatan PAR (Participatory Action Research) yang menekankan pada permasalahan yang dihadapi di masyarakat. Disamping pengenalan pendekatan ABCD, Dosen IAIDA juga diajarkan bagaimana cara menulis artikel dari hasil pengabdian kepada masyarakat sehingga dapat dimuat dalam jurnal pengabdian dan tips bagaimana tema-tema ‘khas’ yang dapat menjadi pertimbangan reviewer meloloskan ketika ada kompetisi hibah pengabdian kepada masyarakat dari Diktis. Kegitan yang diinisiasi sebagai modal bagi dosen dalam membimbing pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan mendukung dosen dalam perolehan dana hibah pengabdian ini dikikuti oleh 35 dosen yang memiliki NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional).

“Workshop ini bagian dari upaya LPPM sebagai panitia pelaksana KKN untuk memaksimalkan potensi dosen dalam membimbing mahasiswa ragam model pengabdian kepada masyarakat, baik diterapkan saat membimbing KKN maupun untuk memperoleh dana hibah pengabdian dari Diktis, Bappeda maupun instansi lainnya, intinya agar dosen tidak hanya mengenal PAR sebagai model pengabdian kepada masyarakat, karena selama hampir 10 tahun ini KKN IAIDA menggunakan PAR sebagai model pengabdian” ujar M. Alaika Nasrullah, M.Th.I., ketua LPPM IAIDA Blokagung.

Kegiatan ini dibagi menjadi empat sesi, yaitu: sesi satu pukul 08.00-10.00 WIB ceremonial pembukaan workshop. Kegiatan ini dibuka oleh Warek I bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Drs. Eko Budiyywono, MH. Turut hadir Ketua Senat, Dr. H. Abdul Kholiq Syafa’at, MA. yang memimpin doa. Sesi dua pukul 10.30-12.30 WIB Materi Model PKM, PAR (Participatory Action Research), ABCD (Asset Based Community Development) dan CBR (Community Based Research). Sesi tiga pukul 13.00-14.00 WIB Persamaan-Perbedaan PAR, ABCD dan CBR. Sesi empat pukul 17.00-22.00 Rencana Tindak Lanjut Pembuatan proposal Pengabdian dan artikel ilmiah.

“Workshop ini sangat padat, karena dalam waktu hampir penuh satu hari peserta dibekali tiga model pengabdian yang sebenarnya idealnya per satu model dilaksanakan dalam kurun satu mingguan”, ungkap Pak DM, sapaan akrab narasumber yang dikenal loyal dalam memberikan pembinaan ini.

Lebih lanjut Dr. Psikologi yang telah lama menggeluti bidang penelitian dan pengabdian di UIN Sunan Ampel Surabaya ini menyampaikan bahwa perbedaan mencolok antara model PAR dan ABCD itu adalah pada mapingnya, jika yang dimaping adalah aset masyarakat, maka model pengabdian yang baik diterapkan adalah ABCD, apabila mapingnya masalah, maka PAR adalah model yang tepat digunakan. “Maping aset untuk penerapan model ABCD, maping masalah untuk penggunaan model PAR, dalam hal ini aset maknanya sangat luas, keinginan, cita-cita, harapan, kemampuan, keahlian masyarakat itu juga termasuk aset yang perlu dikembangkan, diberdayakan, asalkan mereka mempunyai niat dan keinginan yang sama dalam memberdayakan asetnya”, ungkap alumnus Universitas Negeri Malang ini.

Leave A Reply