PC PMII Gelar Dialog Publik tentang Toleransi di IAIDA Blokagung
Blokagung – Kamis, 19 Juli 2018 auditorium Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung sejak pagi telah dipenuhi sekitar 150 peserta dialog publik yang mengusung tema: “Memupuk Toleransi Keberagaman Etnis, Agama dan Budaya dalam Bingkai ke-Indonesia-an”.
Akhir-akhir ini toleransi menjadi tema yang banyak dibahas oleh lintas komunitas dan golongan, karena banyaknya kasus intoleransi yang marak terjadi di lingkungan masyarakat, diantaranya teror, baik di dunia nyata maupun dunia maya yang tujuannya adalah menimbulkan keresahan dan ketakutan serta krisis kepercayaan pada pemimpin, khususnya pimpinan negara.
Ketua Senat IAIDA Blokagung, Dr. KH. Abdul Kholiq Syafa’at, MA. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan ini penting untuk diselenggarakan sebagai benteng menangkal faham-faham radikal di kalangan masyarakat. “Sangat penting kegiatan ini dilaksanakan dan sangat tepat diselenggarakan di IAIDA Blokagung, perguruan tinggi berbasis pesantren, karena saat ini perguruan tinggi banyak menjadi tempat kaderisasi teroris dan pesantren masih diakui baik secara nasional maupun internasional sebagai benteng yang mampu menangkal faham-faham radikal”, ungkap lulusan Baghdad University ini bersemangat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Khairul Anwar yang merupakan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyuwangi sebagai narasumber yang menyampaikan perlunya terus membangun toleransi yang baik antar umat beragama, karena di Indonesia termasuk juga di Banyuwangi tidak hanya ditinggali oleh satu umat beragama, tapi ragam umat beragama yang diakui secara nasional dan sah secara hukum, maka ia menghimbau peserta untuk bersikap toleran. “Sikap toleran itu perlu terus dibangun, ada 6 agama yang dianut penduduk di Indonesia, termasuk di Banyuwangi, tanpa adanya sikap toleransi, mustahil terwujud kerukunan antar umat beragama, maka saya mengajak seluruh peserta dialog ini untuk bersikap toleran terhadap penganut agama lain, selama sikap toleran tersebut tidak menyalahi akidah yang dianut”, harapnya.
Selain dihadiri anggota FKUB, kegiatan yang terselenggara atas kerjasama yang baik antar PC. PMII Banyuwangi dan PK. PMII IAIDA, sebagai panitia lokal, serta dukungan langsung dari PB PMII ini juga dihadiri oleh Muhammad Faishol, aktivis kemanusiaan sekaligus Dosen Ibrahimy dan M. Amir Mahmud, anggota kepolisian, Polres Banyuwangi, sebagai narasumber. Antusias peserta juga sangat baik dengan adanya beberapa pertanyaan tentang tata cara toleransi yang baik dan batasan-batasan toleransi yang tidak menyalahi syariat agama.
Kegiatan yang dihadiri oleh Pengurus Besar PMII ini relatif singkat dalam persiapan, karena hanya disiapkan dalam waktu 3 hari, namun cukup sukses dengan sosialisasi, komunikasi dan koordinasi yang baik antar beberapa pihak yang terlibat sesuai keterangan Puri Indra Ayu Kusuma Dewi, PC. PMII Banyuwangi. “Kegiatan ini persiapannya singkat, hanya 3 hari, tapi syukur alhamdulillah, semua berjalan lancar, mulai perizinan, persiapan akomodasi, narasumber dan pesertanya, semua ini atas support dari PB dan khususnya Rektor IAIDA, terimakasih”, ungkap alumni IAIDA tahun 2017 ini sambil tersenyum.