PERAN SANTRI DALAM MEMERANGI HOAKS

BIJAK BERMEDIA KRITIS DAN DI ERA KRISIS

Blokagung –  IAI Darussalam Blokagung Sebagai perguruan tinggi yang berada di Banyuwangi  ikut serta membantu pemerintah dalam memerangi berita hoax di internet. Pencegahan itu dilakukan dengan edukasi kepada para santri dan mahasiswa.

Seminar yang bertema Peran Santri dalam memerangi Berita Hoaks, bijak bermedia kritis di era krisis, mendatangkan Bapak Agus Sudibyo (Dewan Pers Indonesia) dan Syaifudin Mahmud ( Ketua PWI Banyuwangi ) sebagai narasumber dan santri PP. Darussalam Blokagung dan Mahasiswa IAI Darussalam Blokagung sebagai peserta, dilaksanakan pada ahad 29 Mei di Aula IAIDA Blokagung.

“Orang bisa popular karena media, orang bisa hancur dengan media , kata RektOR IAI Darussalam Blokagung, Dr. H. Ahmad Munib Syafa’at, Lc, M.E.I saat seminar nasional Peran santri dalam memerangi berita Hoaks.

Gus Munib sapaan akrab Dr. H. Ahmad Munib Syafa’at, Lc, M.E.I menambahkan dengan sebuah hadis yang artinya “barang siapa yang beriman kepada hari akhir kiamat maka dia harus mengucapkan hal yang baik atau diam saja” hoaks ini sesuatu  yang membahayakan sekali, hoaks bukan ucapan tapi ditulis itu sama saja, jelasnya.

Syaifudin Mahmud dalam seminarnya menyampaikan berbagai hal berkaitan dengan profesi kewartawanan, salah satunya beliau menyinggung terkait orang yang menciptakan berita yaitu wartawan,  “Menjadi wartawan itu harus menyampaikan informasi yang akurat, imbang dan bia dipertanggungjawabkan, akurat itu sesuia fakta, sesuai fakta pun kalau tidak akurat belum cukup syarat menjadi pemberitaan”, ungkapnya.

 Beliau menambahkan bahwa banyak media selain media massa yaitu media digital banyak tumbuh di berbagai daerah, “hari ini media di banyuwangi wartawannya 300 lebih, media lokal banyak yang tumbuh, tapi yang memenuhi persyaratan masih jauh, masih 3 media yang lengkap administrasi sampai ke tataran pusat, jelasnya .

Agus Sudibyo (Dewan Pers Indonesia) mengingatkan kepada para peserta seminar, untuk bijak dengan  mau dan mampu memahami informasi dengan baik, kehadiran Internet bisa memberikan akses nyaris tak terbatas, memberikan berbagai kemungkinan, informasi atau disinformasi, berita yang benar atau berita yang bohong,” paparnya.

 Terkait dengan informasi beliau juga menyampaikan bahwa “semakin kita aktif menggunakan internet gadget, media sosial semakin banyak informasi pribadi kita yang dikuasi oleh orang lain, bisa dikuasi untuk kebaikan bisa yang jahat, untuk itu para santri harus bersukur berada di lembaga pesantren ini  yang membatasi penggunaan teknologi informasi, mari kita cerdas dalam bermedia” tambahnya.

Sebelum menutup pemaparan materi bapak Agus mengingatkan “ ketika Berhadapan dengan internet, kalau tidak kita diperbudak, mari kita diet teknologi informasi, gunakan teknologi seperlunya, karena kalau terlalu banyak,  banyak juga mudoratnya lebih banyak dari pada manfaatnya”. Jelasnya.