SEMINAR NASIONAL : FORUM MASYRAKAT PEDULI PENYIARAN : Komunitas, Kualitas dan Konvergensi Media

SEMINAR NASIONAL : FORUM MASYRAKAT PEDULI PENYIARAN : Komunitas, Kualitas dn Konvergensi Media

Blokagung – Tindak lanjut dari penandatanganan Nota kerjasama antara Institut Agama Islam Darussalam Blokagung dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, hari ini 13 Juni 2022 menggelar kegiatan Seminar Nasional yang bertajuk Forum Masyarakat peduli Penyiaran Komunitas, Kualitas dan Konvergensi Media, yang bertempat di Aula Muhtar Syafaat.

Kegiatan ini dihadiri oleh ketua KPI Pusat bapak Agung Suprio beserta jajaran stafnya, Dr KH. Abdul Kholiq Syafaat MA selaku Ketua Senat IAIDA Blokagung, Rektor IAIDA Blokagung  Dr. KH Ahmad Munib syafa’at, Kepala Dinas Kominfo Jawa Timur Dr. Hudiono M.Si, dan Demisioner KPID Jatim.

Dalam sambutanya Rektor Institut Agama Islam Darussalam Blokagung menyampaikan Bahwasanya KPI juga butuh bekerjasama dengan lembaga pendidikan setingkat Perguruan Tinggi yang khususnya berbasis pesantren, penting kita bekerjasama sehingga nanti jika ada masukan – masukan yang selama ini mungkin masukanya hanya dari pakar berbasis umum ini nanti bisa juga berbasis syariah.

Pada kesempatan kali ini Gus Munib ( sapaan akrabnya ) juga menambahkan kedepanya KPI bisa membuat Draf yang lebih detail dan Konkret unsur – unsur nilai keagamaan juga lebih menjadi subtansi yang harus disiarkan oleh televisi nasional.

Kegiatan opening ceremony ditutup oleh doa yang dipimpin langsung oleh ketua senat Institut Agama Islam Darussalam Blokagung, Dr KH. Abdul Kholiq Syafaat MA.

Selain itu kegiatan ini juga menghadirkan 3 narasumber dengan latar belakang yang berbeda – beda yaitu , bapak Punjul Ismu Wardoyo beliau adalah Ketua Seni  Banyuwangi beliau membahas tentang melalui perspektif kebudayaan, bapak Abdi Fauzi Hadiono MH., M.Sos dari unsur akademisi, sinergi dan peran masyarakat dalam mewujudkan tujuan penyiaran, dan yang terakhir perwakilan lembaga kepenyiaran bapak khofi zamani yang membahas tentang bagaimana strategi media alam menciptakan budaya bangsa.